Tips Investasi Uang Untuk Orang Indonesia – Hampir setiap orang tahu bahwa menabung di bank bukan merupakan cara yang bijak dalam menginvestasikan uang. Karena inflasi setiap tahunnya lebih tinggi dibanding bunga bank (interest).
Ada sebagian orang yang sudah mengerti bagaimana menginvestasikan uangnya melalui bisnis, tapi itu masih belum cukup. Karena masih ada solusi lain agar uang anda dapat tumbuh terus menerus dan tentu saja aman.
Inilah 5 Tips Investasi Uang Untuk Anda
1. Buat tujuan investasi anda
Jika tujuan anda dalam investasi uang hanya untuk menjadi kaya atau agar memiliki uang banyak, sebaiknya anda urungkan niat anda. Karena, akan membuat anda stress sendiri dan tidak akan tercapai. Itu bukan pemikiran yang cerdas.
Tentukan investasi uang anda akan tumbuh untuk digunakan apa ? Pensiun dini ? Pendidikan anak ? dll.
Buat tujuan spesifik mungkin, agar anda mendapatkan gambaran yang jelas dalam investasi. Sehingga, pada waktu yang tepat tujuan anda dapat tercapai.
Bagilah menjadi dua bagian, tujuan investasi jangka pendek dan jangka panjang.
2. Carilah investasi yang hasilnya melampaui Inflasi
Beberapa pakar menyarankan untuk berinvestasi melalui reksadana atau saham. Namun, berinvestasi melalui instrumen tersebut bukan merupakan satu-satunya cara dalam berinvestasi. Namun ada yang menyarankan untuk berinvestasi melalui emas, karena emas dapat melindungi kekayaan (wealth preservation) kita.
Kenaikan nilai emas jika dibandingkan dengan rupiah setiap tahunnya selalu jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan inflasi. Ini membuat nilai kekayaan kita akan lestari, tidak termakan oleh inflasi yang jahat itu.
3. Pastikan anda melakukan diversifikasi investasi
Semua pakar keuangan menyarankan untuk melakukan diversifikasi investasi, agar ketika salah satu instrumen kita mengalami penurunan, maka tetap mengcover melalui instrumen lainnya.
Maksud lain dari diversifikasi investasi adalah selain kita menginvestasikan uang ke dalam instrumen emas. Sebaiknya dan investasi anda juga di letakkan di instrumen lainnya. Misalnya saham dengan menanamkan uang anda kebeberapa perusahaan atau mungkin bermain aman melalui reksadana.
Atau mungkin jika anda memiliki profil yang senang dengan tingkat risiko tinggi, anda dapat berinvestasi melalui Forex.
Bisa jadi kedepan anda membuka usaha secara offline, sekaligus membuka peluang kerja untuk mereka yang belum mendapatkan kesempatan untuk bekerja atau berwiraswasta.
4. Berinvestasi jangan hanya ikut – ikutan, berinvestasi juga dalam ilmu
Menginvestasikan uang kita jangan hanya mengikuti trend – trend yang ada. Ketika trend investasi saham meningkat, maka kita juga ikut berinvestasi disana. Begitu hasilnya tidak memuaskan, lalu mencari kambing hitam untuk disalahkan.
Apalagi anda sampai tergiur dengan investasi yang memberikan keuntungan yang tidak masuk akal yang mencapai 30% perbulan. Karena investasi tersebut, sangat tidak masuk akal. Hanya orang-orang ceroboh serta minim ilmu yang terjebak kesana. Pastikan anda berinvestasi kepada perusahaan yang telah di sarankan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Sebaiknya berinvestasi bukan hanya dengan menanamkan uang saja lalu di tinggal tidur, penting juga menginvestasikan dalam ilmu atau pendidikan keuangan. Karena, bukan hanya banyaknya modal yang kita butuhkan agar uang yang kita investasikan tumbuh terus tetapi pengetahuan kita dalam menanamkan modal ke instrumen yang tepat.
5. Jangan terlalu sering memonitor investasi anda
Terlalu ketat dalam memonitoring investasi anda malah akan memperburuk keadaan investasi anda. Karena secara psikologis kita akan memiliki rasa takut dan tergesa-gesa mengambil keputusan investasi.
Perlu untuk diperhatikan jika anda menginvestasikan uang anda dalam instrumen – instrumen saham, obligasi, forex dan lain – lain. Apakah profil anda seorang trader atau investor ?
Jangan sampai, anda malah menjadi spekulator. Hasilnya akan fatal.
Itulah beberapa tips yang dapat anda jadikan pengetahuan tambahan mengenai investasi uang. Diharapkan semakin banyak orang – orang Indonesia yang bisa memilih investasi secara benar sesuai kebutuhannya, bukan nafsunya.
Setuju ?
0 comments:
Posting Komentar