Inilah 5 Tips Penting Investasi Reksadana Untuk Pemula - Telah lama, deposito dan emas menjadi pilihan investasi bagi beberapa orang yang melek dengan pendidikan financial. Namun, ada kalanya investasi juga memiliki kecenderungan menurun nantinya. Sehingga nilai investasi kita bisa berkurang. Bahkan jika tumbuh, malah bisa jadi kalah dengan laju inflasi yang ada di Indonesia.
Beberapa orang telah paham mengenai diversifikasi risiko financial, karena kebutuhan hidup semakin tahun akan semakin tinggi. Ada yang mencari solusi dengan melakukan pekerjaan sampingan dan ada yang menanamkan dananya dalam bentuk tabungan atau emas.
Tapi ada jenis investasi lain yang sangat cocok bagi pemula yang ingin melakukan investasi yaitu reksadana. Sebenarnya reksadana ini telah ada hampir 20 thaun lalu, namun masih saja ada banyak orang awam yang belum tahu jenis investasi ini.
Mungkin, disebabkan terlalu sering orang membaca buku – buku bisnis ataupun investasi yang mengatakan bahwa reksadana memiliki keuntungan yang kecil dan tidak membuat anda menjadi kaya dengan segera. Padahal, kenyataannya menjadi kaya itu relative. Orang-orang hanya terpaku terhadap investasi yang memberikan keuntungan besar dengan risiko besar. Sehingga menjadi menutup mata untuk investasi jenis reksadana ini.
Malah ada yang begitu extreme, banyaknya masyarakat Indonesia yang menginvestasi dananya bahkan dana untuk kebutuhan sehari-hari ke dalam investasi yang memberikan keuntungan lebih dari 30% setiap bulan. Tentu hal ini menjadi catatan tersendiri dalam perjalanan investasi di Indonesia. Karena jenis investasi tersebut tidak akan bertahan lebih dari 3 tahun, karena akan jenuh.
Reksadana berdasarkan Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah wadah penghimpun dana masyarakat untuk diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manager investasi (MI). Sehingga peran utama dalam membuat investasinya tumbuh atau memberikan return adalah Manager Investasi. Namun dalam merencanakan portfolio, MI akan menyesuaikan kebutuhan dan tingkat risiko investor.
Membeli di perusahaan MI dimana mereka membuat dan meracik portfolio investasi reksadana. Ketika anda memutuskan membeli langsung ke perusahaan penyedia reksadana, anda akan di sajikan informasi secara detail tentang produk tersebut tapi ragam produknya pun juga terbatas.
Membeli melalui bank yang menjadi agen penjual produk reksadana. Akan menjadi sebaliknya dengan membeli di perusahaan MI, karena ragam produknya akan banyak dan jangkauannya luas sehingga dapat memudahkan investor membeli atau bertransaksi reksadana. Namun, informasinya tidak akan anda dapatkan secara detail.
Saat ini telah ada 75 perusahaan MI dan 24 bank yang berstatus agen penjual efek reksadana. Selain itu, wakil agen penjual efek reksadana yang memiliki izin dari OJK (Otoritas Jasa Keungan) berjumlah lebih kurang 18.000 orang.
Semua jenis investasi tentu harus memiliki tujuan sebelum mulai memasukinya. Dalam berinvestasi reksadana secara umum terbagi dua tujuan investasi yang harus anda perhatikan :
Secara sederhana, makin rendah risiko sebuah reksadana maka maka potensi keuntungannya akan makin kecil.
Sebelum anda, segera mulai berinvestasi reksadana. Dalam reksadana itu terdapat 2 bentuk reksadana yang perlu anda ketahui. Berikut ini jenisnya :
Jenis Pertama Reksadana tertutup yaitu dimana reksadana hanya dapat di beli dan dijual pada waktu tertentu. Hanya bisa di beli satu kali dan risikonya cukup besar. Hal ini dipengaruhi jika nilai asset dasar jatuh, maka investor akan sulit terhindar dari kerugian. Reksadana tertutup ini terbagi 3 jenis.
Jenis Kedua Reksadana Terbuka yaitu reksadana yang dapat dibeli atau ditransaksikan setiap waktu. Keuntungan yang dihasilkan jenis reksadana ini tergantung kondsi pasar modal. Reksadana terbuka disini,
Sebagai kesimpulan, reksadana yang berbasis saham memiliki potensi imbal hasil lebih tinggi sepanjang tahun jika dibandingkan reksadana beraset dasar surat utang (obligasi) maupun pasar uang.
Namun, pemilihan jenis reksadana untuk sarana investasi anda sebaiknya ditentukan oleh kebutuhan, karakter dan tujuan investasi anda.
Sumber Artikel : http://personalfinance.kontan.co.id/news/investasi-bagi-pemula-yang-kian-naik-daun/2014/10/22
Beberapa orang telah paham mengenai diversifikasi risiko financial, karena kebutuhan hidup semakin tahun akan semakin tinggi. Ada yang mencari solusi dengan melakukan pekerjaan sampingan dan ada yang menanamkan dananya dalam bentuk tabungan atau emas.
Tapi ada jenis investasi lain yang sangat cocok bagi pemula yang ingin melakukan investasi yaitu reksadana. Sebenarnya reksadana ini telah ada hampir 20 thaun lalu, namun masih saja ada banyak orang awam yang belum tahu jenis investasi ini.
Mungkin, disebabkan terlalu sering orang membaca buku – buku bisnis ataupun investasi yang mengatakan bahwa reksadana memiliki keuntungan yang kecil dan tidak membuat anda menjadi kaya dengan segera. Padahal, kenyataannya menjadi kaya itu relative. Orang-orang hanya terpaku terhadap investasi yang memberikan keuntungan besar dengan risiko besar. Sehingga menjadi menutup mata untuk investasi jenis reksadana ini.
Malah ada yang begitu extreme, banyaknya masyarakat Indonesia yang menginvestasi dananya bahkan dana untuk kebutuhan sehari-hari ke dalam investasi yang memberikan keuntungan lebih dari 30% setiap bulan. Tentu hal ini menjadi catatan tersendiri dalam perjalanan investasi di Indonesia. Karena jenis investasi tersebut tidak akan bertahan lebih dari 3 tahun, karena akan jenuh.
1. Sebenarnya Reksadana Itu Investasi Seperti Apa ?
Reksadana berdasarkan Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah wadah penghimpun dana masyarakat untuk diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manager investasi (MI). Sehingga peran utama dalam membuat investasinya tumbuh atau memberikan return adalah Manager Investasi. Namun dalam merencanakan portfolio, MI akan menyesuaikan kebutuhan dan tingkat risiko investor.
2. Ada Tiga Kanal atau Tempat Untuk Para Pemula Yang Ingin Berinvestasi Melalui Reksadana Beserta Plus Minusnya Yang Bisa Menjadi Perhatian Anda
Membeli di perusahaan MI dimana mereka membuat dan meracik portfolio investasi reksadana. Ketika anda memutuskan membeli langsung ke perusahaan penyedia reksadana, anda akan di sajikan informasi secara detail tentang produk tersebut tapi ragam produknya pun juga terbatas.
Membeli melalui bank yang menjadi agen penjual produk reksadana. Akan menjadi sebaliknya dengan membeli di perusahaan MI, karena ragam produknya akan banyak dan jangkauannya luas sehingga dapat memudahkan investor membeli atau bertransaksi reksadana. Namun, informasinya tidak akan anda dapatkan secara detail.
Saat ini telah ada 75 perusahaan MI dan 24 bank yang berstatus agen penjual efek reksadana. Selain itu, wakil agen penjual efek reksadana yang memiliki izin dari OJK (Otoritas Jasa Keungan) berjumlah lebih kurang 18.000 orang.
3. Cara Berinvestasi Reksadana
- Dalam membeli reksadana, pasti anda akan di wajibkan mengisi formulir pembukaan rekening disertai dokumen data diri.
- Lalu menyetorkan dana investasi anda ke rekening yang telah dibuat.
- Surat konfirmasi akan anda terima maksimal 7 hari kerja.
- Anda bisa menambah dana investasi anda (top up). Namun di beberapa bank, ada layanan auto-invest untuk dilakukan auto debet (pemotongan otomatis) dari rekening setiap bulan.
- Setiap perusahaan atau bank akan berbeda – beda setoran awal untuk anda berinvestasi.
- Selain itu, masing-masing MI atau bank juga menetapkan biaya transaksi yang berbeda, rata – rata antara 0,75% - 2%.
4. Tentukan Tujuan Investasi Reksadana Anda
Semua jenis investasi tentu harus memiliki tujuan sebelum mulai memasukinya. Dalam berinvestasi reksadana secara umum terbagi dua tujuan investasi yang harus anda perhatikan :
- Wealth Protection atau dengan tujuan memproteksi dana anda, maka sebaiknya sebagai investor pemula dalam reksadana anda disarankan memilih jenis reksadana yang rentang waktu investasinya pendek dan risiko minim.
- Wealth Accumulation atau dengan tujuan memupuk kekayaan, maka investor dapat memilih jenis rekdana yang rentang waktunya jangka menengah atau panjang dan profil risikonya moderat sampai progresif.
Secara sederhana, makin rendah risiko sebuah reksadana maka maka potensi keuntungannya akan makin kecil.
5. Dua Jenis Reksadana
Sebelum anda, segera mulai berinvestasi reksadana. Dalam reksadana itu terdapat 2 bentuk reksadana yang perlu anda ketahui. Berikut ini jenisnya :
Jenis Pertama Reksadana tertutup yaitu dimana reksadana hanya dapat di beli dan dijual pada waktu tertentu. Hanya bisa di beli satu kali dan risikonya cukup besar. Hal ini dipengaruhi jika nilai asset dasar jatuh, maka investor akan sulit terhindar dari kerugian. Reksadana tertutup ini terbagi 3 jenis.
- Pertama Reksadana Terproteksi merupakan jenis reksadana yang memberikan jaminan dana yang diinvestasikan tidak hilang. Biasanya dana investasinya di tempatkan di pada instrument surat utang (obligasi). Sehingga mirip dengan deposito.
- Kedua Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT), investasi jenis ini khusus karena menginvestasikan dana investor ke sector riil, seperti royek infrastruktu atau surat utang yang digunakan untuk membiayai operasional bisnis tertentu. Reksadana ini seperti namanya terbatas maksimum 50 pihak.
- Ketiga Reksadana Penjaminan, Reksadana ini menggaransi pengembalian nilai investasi awal awal investor. Skema Investasinya biasanya ada pihak yang di tunjuk sebagai penjamin.
Jenis Kedua Reksadana Terbuka yaitu reksadana yang dapat dibeli atau ditransaksikan setiap waktu. Keuntungan yang dihasilkan jenis reksadana ini tergantung kondsi pasar modal. Reksadana terbuka disini,
- Pertama Reksadana Yang Memiliki Profil Risiko Konservatif, contohnya reksadana pasar uang, reksadana terproteksi dan reksadana pendapatan tetap. Jenis reksadana ini dapat memberikan 30% dalam satu tahun.
- Kedua Reksadana yang memiliki profil risiko moderat atau reksadana campuran. Sebagai gambaran, reksadana jenis ini memiliki return mencapai 61 % pertahun.
- Ketiga, reksadana yang memiliki profil risiko agresif adalah reksadana saham dan reksadana indeks saham. Risiko terbesar akibat fluktuasi harga saham tapi memiliki return yang besar mencapai 52 % pertahun.
Sebagai kesimpulan, reksadana yang berbasis saham memiliki potensi imbal hasil lebih tinggi sepanjang tahun jika dibandingkan reksadana beraset dasar surat utang (obligasi) maupun pasar uang.
Namun, pemilihan jenis reksadana untuk sarana investasi anda sebaiknya ditentukan oleh kebutuhan, karakter dan tujuan investasi anda.
Sumber Artikel : http://personalfinance.kontan.co.id/news/investasi-bagi-pemula-yang-kian-naik-daun/2014/10/22
0 comments:
Posting Komentar